Berita


Acara

Pertemuan Pelaku Bisnis dan Investor pada Sesi Matchmaking SDGs Financing Hub di Surabaya


Pertemuan Pelaku Bisnis dan Investor pada Sesi Matchmaking SDGs Financing Hub di Surabaya

Pada Hari Jum’at tanggal 8 Maret 2024, telah dilaksanakan “Sesi Matchmaking SDGs Financing Hub” di Surabaya secara Hybrid (Hotel Santika Pandegiling Surabaya dan Melalui Zoom). Acara ini merupakan bagian dari program SDGs Financing Hub - Sekretariat Nasional SDGs Bappenas.

SDGs Financing Hub bertujuan untuk meningkatkan investasi sektor swasta untuk pembangunan berkelanjutan serta memperluas potensi pembiayaan yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Adanya acara ini untuk menghubungkan investor dan pelaku bisnis untuk memperoleh informasi tentang peluang pendanaan, mendapatkan akses modal, serta berkolaborasi untuk mengembangkan proyek-proyek yang berkontribusi pada pencapaian SDGs. 

Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi dari mulai Mentoring (Standard Proposal, Succes Story dan Opportunity) yang disampaikan oleh Bapak Hari Yuwono selaku Country Coordinator PFAN dan dilanjutkan Tanya Jawab sampai dengan Matchmaking. 

Dalam sesi mentoring, Bapak Hari Yuwono memaparkan konsep dasar proposal bisnis dan memberikan contoh implementasinya dalam perusahaan. Dia juga memberikan contoh bisnis yang berhasil serta memperlihatkan bagaimana struktur proposal bisnis yang baik dapat meningkatkan daya tarik para investor.

Menurut Bapak Hari market strategy yang jelas akan memudahkan perusahaan dalam menentukan target pasar, memaksimalkan peluang dan mencapai tujuan bisnis mereka. Hal ini dikarenakan target pasar yang tidak jelas dapat menghambat pencapaian tujuan bisnis dalam jangka panjang, seperti pertumbuhan perusahaan, ekspansi pasar, atau penetrasi produk baru.

Tak hanya itu, ia juga menyatakan pengalaman tim akan mempengaruhi keberhasilan bisnis tersebut. Tentu, dengan memiliki tim yang berpengalaman, perusahaan dapat meningkatkan peluang kesuksesan, mengurangi risiko, dan menghadapi tantangan perusahaan dengan lebih percaya diri.

Matchmaking ini diikuti oleh 8 bisnis terpilih yang memiliki kesempatan untuk melakukan pitching langsung kepada investor-investor yang hadir. Pelaku bisnis tersebut diantaranya Algatech, Crustea.id, CV. Nusantara Agro Mandiri, Dewra, Win win, Ziandra Usaha Berkah, Sinergi Farm dan Camilla La Mozzarella. Pada sesi ini, investor berkesempatan mengenal lebih detail terkait produk bisnis perusahaan melalui pertanyaan yang diajukan ke pengusaha. Selain itu, pengusaha juga dapat mengetahui kekurangan dari usahanya di mata investor. 

Setelah berlangsungnya event matchmaking yang dilakukan, terdapat beberapa potensi konkret pembiayaan atau kemitraan berkelanjutan antara pelaku bisnis dengan investor. Berikut adalah ringkasan dari temuan tersebut:

1. CV Nusantara Agro Mandiri telah mengekspresikan minatnya untuk melakukan diskusi langsung 1 on 1 dengan Crustea. Kemungkinan ini menandakan potensi kemitraan antara kedua perusahaan tersebut, yang dapat menghasilkan kolaborasi yang saling menguntungkan.

2. Crustea mengindikasikan kebutuhannya akan pendanaan dari bank untuk proyek petambakannya. Bank Syariah Indonesia menawarkan solusi yang cocok, menunjukkan kesiapan sektor keuangan untuk mendukung proyek-proyek yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.

3. INOTEK memberikan saran untuk akses ke securities crowdfunding sebagai alternatif pendanaan bagi proyek-proyek yang berfokus pada SDGs. Ini menunjukkan pentingnya peningkatan aksesibilitas ke sumber pendanaan yang inovatif dan inklusif bagi proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.

4. Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri telah meminta bantuan Dinas Koperasi dan UKM Surabaya untuk membantu bisnis black garlic Ziandra Usaha Berkah. Dengan harapan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan badan-badan terkait dalam memfasilitasi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis yang mendukung SDGs.

5. CV Nusantara Agro Mandiri juga menyatakan minatnya untuk membuka peluang kerja sama dengan CV Kudatama Mas. Hal ini menandakan potensi kolaborasi antara dua perusahaan untuk memperkuat dampak positif mereka dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, serta memperluas jangkauan dan keterlibatan mereka dalam inisiatif SDGs.

Acara ini dihadiri oleh Bapak Drs. Ala Baster, S.Sos, MT dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Bapak Dr. Luhur Fajar Martha dari Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Bapak Agung Prasetio serta Muchammad Mundlofar dari Yayasan Bina Swadaya dan Bapak Hari Yuwono dari Private Financing Advisory Network (PFAN).

Lembaga investasi yang turut hadir diantaranya, Asia Pacific Ventura, Bank Ina Perdana, Bank Syariah Indonesia, GIZ Indonesia, GoTo Impact Foundation, Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), Meet Ventures, IIX Global dan CV Kudatama Mas.

 


Berita Lainnya